Selasa, 08 Juli 2008

Harga BBM, Kenapa Naik Terus Nich?

Saat ini harga minyak tengah berada pada level $ 142,04 per barrel untuk crude oil (senin, 7 juli 2008, www.nymex.com), banyak analis memprediksi bahwa harga minyak masih akan terus meningkat hingga menembus level $ 183,60 per barrel. Trend meningkat ini masih belum diketahui kapan akan berakhir.

Bagaimana dengan nasib harga minyak di negara kita bila prediksi tersebut benar terjadi? meskipun berita tentang kenaikan harga minyak ini bukan hal baru dan "tabu" lagi kita dengar, akan tetapi dampak dari kejadian ini masih selalu menimbulkan gejolak sosial-ekonomi yang meluas dan bahkan mempengaruhi kondisi politik kita, yang memang suka bergejolak dari sononya, sehingga membuat situasi dalam negeri menjadi lebih sulit untuk diprediksi arahnya.

Sekarang, coba kita lakukan sedikit matematika sederhana. Harga minyak dunia, menurut NYMEX (New York Merchantile Exchange) saat ini berada di kisaran $142.04 per barrelnya. Sementara 1 barrel sama dengan 117.35 liter. itu artinya nilai 1 liter crude oil seharga $142.04 adalah sebesar $ 1.21. Dengan kurs 1$ = Rp 9420,- (BI rate) maka itu artinya setara dengan Rp. 11,398.20 per liternya (di pasaran internasional)

Dengan mengabaikan biaya pemrosesan minyak mentah menjadi bensin premium dan juga biaya angkut ke SPBU terkait yang notabene akan membuat harga per liternya menjadi jauh lebih mahal, kita bisa melihat bahwa pemerintah mensubsidi sekitar Rp 11,398 - Rp 6,000 = Rp 5,398.2 per liter premium yang dikonsumsi rakyatnya.

Sementara dalam revisi APBN terakhir ditetapkan harga minyak mentah dunia 110 dolar AS per barel, lifting minyak tetap 0,927 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi BBM bersubsidi menjadi 36,2 Juta kilo liter per tahun, pertumbuhan ekonomi 6 persen, subsidi BBM Rp 132,1 triliun dan defisit sebesar Rp 82,3 triliun. Bila Anda memiliki data yang lebih akurat mengenai konsumsi minyak, boleh berikan informasi / komentar di weblog ini.

Melihat perkembangan ini memang para ekonom termasuk BI mengeluarkan komentar yang lebih realistis dengan mengatakan bahwa kenaikan BBM sebesar 30% pada Juni 2008 nanti memang tidak terhindarkan. Meskipun akan berpengaruh besar terhadap ekonomi mikro alias kehidupan ekonomi rakyat Indonesia, hal ini setidaknya mengobati beban defisit pemerintahan Indonesia yang sudah terlalu negatif.

Perlu untuk diketahui bahwa hingga kini minyak bumi merupakan komponen energi paling murah dan masuk akal untuk diproduksi dibandingkan sumber energi lainnya. Ada fuel cell dan tenaga matahari namun efisiensinya masih dibawah 15%. Bandingkan dengan efisiensi minyak bumi yang mencapai 40% (Sisanya terbuang percuma menjadi panas).

Tidak ada komentar:

Cuaca Jakarta